Rabu, 15 April 2009

penelitian DBD

LAPORAN TUTORIAL

MODUL RISET DAN BIOSTATISTIK

234575900m

Trigger I

DEMAM BERDARAH DENGUE

Prevalensi DBD di kota Padang,khususnya di Kecamatan Padang timur, dari tahun ke tahun selalu tinggi dibandingkan dengan daerah lainya yaitu berkisar pada angka 17%.Berbagai usaha sudah dijalankan oleh pemerintah kota melalui Dinas Kesehatan Kota.namun angka kejadian DBD belum menunjukkan penurunan yang berarti. Dari penenlitian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa tingkat pengetahuan masyarakat tentang cara pemberantasan DBD berhubungan dengan kejadian DBD (p= 0,021 ). Demikian pula halnya dengan tingkat sosial ekonomi dengan p =0,003. Akan tetapi tingkat pendidikan masyarakat tidak ada kaitannya dengan kejadiaSTEP 1 : TERMINOLOGI

1.Prevalensi : Jumlah total kasus penyakit tertentu yang terjadi pada waktu tertentu di wilayah

tertentu

2.Penelitian. : Suatu tindakan yang bertujuan untuk mengembangkan khazanah ilmu dengan

memperoleh pengetahuan serta fakta-fakta baru, sehingga dapat disusun teori, konsep, huku, kaidah atau metodologi baru, dan kita dapat memperoleh masalah baru yang kelak harus dipecahkan dengan penelitian pula.

STEP II : Definisi Masalah

1.Apa hubungannya tingkat pengetahuan masyarakat dengan DBD.

2.Apa hubungannya tingkat social ekonomi dengan DBD.

3.Bagaimana metode penenlitan.

4.Perumusan Masalah.

5.Penolahan Data.

6.Manajemen Data.

7.Analisa Data

8.Laporan Penelitian.

STEP III :Hipotesa

Tingkat pengetahuan masyarakat dan sosial ekonomi mempunyai korelasi dengan penyakit DBD di masyarakat. Akan tetapi tingkat pendidikan masyarakat tidak ada kaitannya dengan kejadian DBD.

STEP IV: Skema

MASALAH


STEP V :Learning Objective

1. Penelitian

  • Pengertian
  • Tujuan umum dan khusus
  • Manfaat

2.Perumusan Masalah

.

· Pertanyaan Penelitian.

· Aspek Kelayakan.

· Penelusuran Referensi

· Hipotesis dan kerangka konseptual.

3.. Metode Penelitian.

· Kerangka Penelitian

· Populasi dan Sampel

· Tempat dan Waktu

· Pengumpulan Data

4. Pengolahan Data

5.Uji Statistik

6.Laporan Penelitian

7.Penyajian Data

STEP VI. EXPLANATION

1. Penelitian

A. Pengertian Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan rumusan kalimat yang menunjukkan adanya hasil, sesuatu yang akan diperoleh setelah penelitian selesai, atau sesuatu hal yang akan dicapai/ dituju dalam sebuah penelitian. Rumusan tujuan mengungkapkan keinginan peneliti untuk memperoleh jawaban atas permasalahan penelitian yang diajukan. Oleh karena itu, rumusan tujuan penelitian harus relevan dengan identifikasi masalah yang ditemukan, rumusan masalah dan mencerminkan proses penelitiannya. Didalam tujuan penelitian harus mencantumkan indicator-indikator yang hendak ditemukan dalam penelitian, terutama yang berkaitan dengan variable- variable penelitian. Tujuan penelitian berfungsi :

  1. Untuk mengetahui deskripsi berbagai fenomena alamiah
  2. Untuk menerangkan hubungan antara berbagai kejadian

B. Rumusan tujuan penelitian :

Lengkap dan jelasnya rumusan tujuan penelitian merupakan hal yang penting dalam suatu penelitian. Tujuan penelitian dibedakan menjadi dua macam, yaitu :

  1. Tujuan umum, mengandung uraian garis besar sasaran akhir secara keseluruhan yang akan dicapai
  2. Tujuan khusus, mengandung uraian secara rinci untuk mencapai tujuan umum

Tujuan umum disusun dalam satu kalimat yang menggambarkan secara singkat apa yang ingin dicapai melalui penelitian. Sedangkan tujuan khusus dirumuskan dalam bentuk butir-butir item yang secara khusus mengacu pada rumusan masalah.

Jadi, tujuan umum dari penelitian ini adalah

Mengetahui penyebab prevalensi DBD selalu meningkat tiap tahun dikecamatan Padang Timur dibandingkan daerah lainnya.

Tujuan khususnya :

-mengetahui hubungan tingkat pengetahuan masyarakat tentang cara pemberantasan DBD

- mengetahui hubungan tingkat social ekonomi dengan kejadian DBD

Mengetahui hubungan tingkat pendidikan masyarakat dengan kejadian DBD.

C. Manfaat dari penelitian

Pada bagian ini diuraikan manfaat apa yang diharapkan diperoleh dari penelitian yang dilakukan nanti. Biasanya disebutkan manfaat di dalam bidang akademik atau ilmiah, pelayanan masyarakat, serta pengembangan penelitian itu sendiri.

2. Perumusan masalah

.

Rumusan masalah timbul karena adanya kesenjangan realitas antara seharusnya dengan kenyataan.

Kesenjangan hasil studi terdahulu

Ø Informasi belum ada

Ø Informasi belum lengkap

Pentingnya perumusan masalah

a) Langkah awal untuk

Ø Mengembangkan kerangka konsep

Ø Konseptualisasi dan operasionalisasi

Ø Desain studi

b) Prediksi keberhasilan studi

c) Memilih judul dan menuliskan tujuan studi

d) Orisinalitas studi

Ciri permasalahan masalah yang baik

KONTRIBUSI

Ø Pengembangan teori baru

Ø Perbaikan metode

Ø Manfaat dan implikasi aplikatif

ORISINILITAS

Ø Masalah diteliti

Ø Kerangka konsep

Ø Pendekatan

QUISIONER PENELITIAN
Pada umumnya masalah penelitian merupakan pertanyaan yang akan menjadi fokus penyelidikan dan menentukan metode yang akan digunakan.


Karakteristik pertanyaan penelitian :
1. Quisioner bersifat feasible; dapat diselidiki sesuai dengan tenggat waktu, energi dan dana yang

terbatas.
2. Quisioner jelas: dapat dipahami oleh orang lain.
3. Quisioner bermakna untuk diteliti karena akan memberikan kontribusi penting secara

keilmuan.
4. Quisioner bersifat etis.

Baik kita bahas satu persatu!
1. Quisioner penelitian harus fleksible

Quisioner penelitian yang fleksible adalah pertanyaan yang dapat diteliti melalui sumber-sumber yang ada.

Contoh:
Bagaimana pendapat siswa tentang program pembelajaran berbasis komputer untuk topik tentang model-model atom? (fleksible)

2. Quisioner penelitian harus jelas

Quisioner penelitian harus mencerminkan apa yang akan diteliti, atau yang menjadi fokus penelitian.

3.Quisioner penelitian harus bermakna

Maksudnya berharga untuk diteliti dan memiliki kontribusi secara keilmuan karena suatu penelitian memerlukan energi, waktu, materi, dana, dan sumber-sumber lain yang perlu dihargai maka hasilnyapun perlu dihargai sebagai karya penelitian.


4. Quisioner bersifat etis

Rumusan Quisioner hendaknya tidak menyinggung perasaan pihak lain, baik secara langsung maupun tak langsung. Kalimat sopan dan tertata dengan baik.

ASPEK KELAYAKAN

  1. Dapat dijawab
  2. Pertimbangan waktu dan biaya
  3. Tingkat pengetahuan dan keterampilan
  4. Daya dukung fasilitas dan sumber daya

PENELUSURAN REFERENSIS

Dalam bagian ini harus diuraikan dengan mendalam pelbagai aspk teoritis yang mendasari penelitian. Hal yang tekah disinggung dalam atar belakang masalah pelu dirinci, dan hubungan antar variabel dibahas.

Tinjauan pustaka dapat diambil dari:

  • Textbook
  • Jurnal
  • Majalah
  • Hasil penelitian
  • Pendapat pakar
  • Dll

KERANGKA KONSEPTUAL

Setelah berbagai aspek teoritis disajikan dalam Tinjauan Pustaka, selanjutnya dibuat ringkasan yang merupkan dasar untuk membuat kerangka konsep. Kerangka konsep biasanya dibuat berupa diagram yang menunjukan jenis serta hubungan antar variabel yang diteliti. Oleh karena seringkali tidak semua variabel diukur dalam penelitian tersebut, pada diagram hendaklah digambarkan pula batas-batas ruang lingkup penelitian. Diagram dalam kerangka kosep ini harus dapat menunjukkan keterkaitan antar variabel. Kerangka konsep yang baik dapat memberikan informasi yang jelas dan mempermudah peneliti untuk memilih desain penelitian.

Salah satu kekeliruan yang seringkali dilakukan adalah, alih-alih membuat kerangka konsep, yang dibuat adalah alur atau kerangka desain penelitian (misalnya diagram yang menunjukkan populasi terjangkau, sampel, kemudian subyek dirandomisasi, dilakukan intervensi, jenis variabel yang diukur, dan sebagainya). Hal ini bukan merupakan kerangka konsep, dan berlainan dengan tujuan pembuatan krangka konsep penelitian, karnanya harus dihindarkan.

HIPOTESIS

Setelah masalah dirumuskan, langkah berikut yang diperlukan adalah rumusan hipotesis penelitian. Hipotesis adalh pernyataan sebagai jawaban sementara atas quisioner penelitian nya yang harus diuji kesahihannya secara empiris.

Syarat hipotesis yang baik :

Formulasi hipotesis yang baik harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

  1. Dinyatakan dalam kalimat deklaratif yang jelas dan sederhana.
  2. Mempunyai landasan teori yang kuat
  3. Menyatakan hubungan antara satu variable tergantung dengan satu atau lebih variable bebas.
  4. Memungkinkan diuji secara empiris
  5. Rumusan harus khas dan menggambarkan variable-variabel yang diukur.
  6. Dikemukakan sebelum penelitian dimulai, sebelum data terkumpul.

3. Metode penelitian

Hal-hal yang tercakup dalam metodologi adalah desain penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel penelitian serta pengumpulan data. Berikut aspek-aspek penting dari tiap hal tersebut:

  1. Desain penelitian

Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan penelitian atau menguji kesahihan hipotesis.

  1. Tempat dan waktu penelitian

Disebutkan rencana tempat dan waktu dilakukannya penelitian.

  1. Populasi penelitian

Yang dimaksudkan dengan populasi dalam penelitian adalah sekelompok subjek atau data dengan karakteristik tertentu.

Populasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

· Populasi target (target population) yang ditentukan oleh karakteristik klinis dan demografis.

· Populasi terjangkau, adalah bagian populasi target yang dibatasi oleh tempat dan waktu

.

  1. Sampel dan cara pemilihan sampel

Sampel adalah bagian populasi yang diteliti. Cara pemilihan sampel bermacam-macam, misalnya cara pemilihan secara acak, sistematik, dan berurutan.

Sampel

Defenisi sampel

Didalam bidang kedokteran,sampel atau sebagian populasi diperlukan dalam percobaan klinis(clinical trial),eksperimen.

Cara pengambilan sampel serta besarnya sampel sangat penting artinya dalam penelitian karena hasil pengamatan yang dilakukan pada individu dalam sampel digunakan untuk menafsirkan keadaan populasi dimana sampel tersebut diambil.

Cara pembuatan sampel ada berbagai ragam.dikenal 7 macam:

1.simple random sampling

2.stratified random sampling

3.systematic random sampling

4.cluster random sampling

5.multistage random sampling

6.probability proportionate to size.

4. Rencana pengolahan dan analisis data

a. Teknik pengumpulan data

Secara garis besar, teknik yang dapat digunkan untuk pengumpulan data adalah :

1. Wawancara

Wawancara ialah suatu proses interaksi atau komunikasi secara langsung antara pewawancara dengan responden.

Pengumpulan data dengan teknik ini dapat digunakan untuk memperoleh data yang bersifat fakta, misalnya umur, pekerjaan, jumlah anak, tingkat pendidikan, dan penyakit yang pernah diderita. Wawancara dapat pula digunakan untuk mengatahui sikap, pendapat, pengalaman, dan lain-lain. Misalnya, sikap terhadap progmam imunisasi pada ibu hamil, pendapat tentang prosedur pelayanan di Puskesmas atau Posyandu, pelayanan kesehatan yang diinginkan atau pengalaman dalam pemanfaatan sarana pelayanan kesehatan.

Pengumpulan data dengan teknik wawncara mempunyai beberapa keuntungan sebagai berikut :

1. Fleksibel karena urutan pertanyaan tidak harus sesuai dengan daftar pertanyaan.

2. Jawaban dapat diperoleh dengan segera.

3. Dapat menilai sikap dan kebenaran jawaban yang diberikan oleh responden.

4. Dari ekspresi dan mantapnya jawaban dapat diketahui bahwa jawaban tersebut memiliki keyakinan atau tidak.

5. Dapat membantu responden dalam mengingat hal-hal yang lupa.

Disamping keuntungan tersebut, pengumpulan data dengan teknik wawancara juga memiliki beberapa kerugian atau kekurangan sebagai berikut :

1. Relatif membutuhkan tenaga, waktu, dan biaya yang besar.

2. Dapat menimbulkan kesalahn atau bias yang berasal dari pewawancara atau responden.

3. Bila pertanyaan yang diajukan terlalu banyak maka akan melelahkan hingga kualitas data akan menurun. Untuk mengatasi hal tersebut wawancara dapat dilakukan dua kali.

Secara umum, lama wawancara jangan lebih dari 1,5 jam.

2. Angket

Angket ialah pertanyaan tertulis yang diajukan kepada responden. Jawaban diisi oleh respoden sesuai dengan daftar isian yang diterima.

Penyampaian daftar pertanyaan dapat dilakukan melalui pos atau diantar langsung kepada responden, sedangkan pengambilan daftar pertanyaan dapat ditunggu oleh petugas pengumpul data. Cara ini disebut canvasser atau pengambilan daftar pertanyaan dikirim melalui pos pada alamat yang ditentukan.

Pengumpulan data dengan teknik angket inimempunyai beberapa keuntungan yaitu :

1. Biaya relatif murah

2. Tidak membutuhkan tenaga, dan

3. Dapat diulang

Kerugian yang ditimbulkan oleh pengumpulan data mengunakan teknik angket ialah :

1. Jawaban tidak spontan,

2. Banyak terjadi non-respon, yaitu tidak mengembalikan daftar pertanyaan yang diterima,

3. Ada pertanyaan yang tidak dijawab,

4. Pengiriman kembali daftar pertanyaan sering terlambat,

5. Jawaban tidak diisi oleh responden, tetapi oleh orang lain, dan

6. Teknik ini tidak dapat digunkan pada responden yang buta aksara.

Untuk mengatasi kekurangan tersebut dapat dilakukan hal berikut :

1. Untuk non-respons dilakukan kunjungan rumah kemudian dilakukan wawancara.

2. Untuk jawaban yang terlambat, lembaran jawaban dipisahkan dan tidak dianalisis dan bila non-respons terlalu banyak maka pengirirman daftar pertanyaan dapat diulang.

3. Pengamatan

Pengamatan merupakan salah satu cara pengumpulan data yang biasa digunakan pada studi kualitatif, tetapi dapat juga digunakan pada studi kuantitatif, terutama untuk membuktikan kebenaran jawaban responden. Misalnya, pada kejernihan air minum yang oleh responden dikatakan jernihharus dibuktikan dulu dengan melakukan pengamatan langsung pada sumber air yang disebutkan, apakah memang jernih atau tidak karena mungkin batas jernih yang digunakan responden berbeda dengan batasan sebenarnya. Selain itu, pengamatan juga digunakan untuk mengurangi hal-hal yang tidak perlu ditanyakan. Misalnya, untuk hal vntilasi rumah , tidak perlu ditanyakan, tetapi sudah cukup dilakukan pengamatan langsung.

4. Pemeriksaan

Cara pengumpulan data melalui pemeriksaan dapat berupa pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan fisik, pemeriksaan radiologik, USG, CT scan, atau scanning dengan menggunakan zat radio aktif seperti pada kedokteran nuklir. Data yang dihasilkan dapat berupa data numerik (kuantitatif) atau data kualitatif.

b. Pengolahan data

Data yang dikumpulkan merupakan data mentah yang harus diorganisasikan sedemikian rupa agar dapat disajikan dalam bentuk tabel atau grafik hingga mudah dianalisis dan ditarik kesimpulan.

Pengolahan data merupakan proses yang sangat penting dalam penelitian. Oleh karena itu, harus dilakukan dengan baik dan benar. Kegiatan dalam proses pengolahan data adalah :

1. Memeriksa data (editing)

Editing ialah memeriksa data yang telah dikumpulkan dengan baikberupa daftar pertanyaan, kartu atau buku register.

Yang dilakukan pada kegiatan memeriksa data ialah :

a. Menjumlah

Menjumlah ialah menghitung banyaknya lembaran daftar pertanyaan yang telah diisi untuk mengetahui apakah sesuai dengan jumlah yang telah ditentukan.

b. Koreksi

Yang termasuk dalam proses koreksi ialah proses membenarkan atau menyelesaikan hal-hal yang salah atau kurang.

2. Memeriksa kode (coding)

Untuk mempermudaah pengolahan, sebaiknya semua variaberl diberi kode terutama data klasifikasi, misalnya jenis kelamin diberi kode 1dan wanita diberi kode 2.

Meskipun pemberian kode dapat mempermudah pengolahan, tetapi pekerjaan ini harus dilakukan dengan seteliti mungkin karena mudah menimbulkan kesalahan dalam pemberian kode atau dalam memasukkan data.

Pemberian kode dapat dilakukan sebelum atau sesudah pengumpulan data dilaksanakan. Dalam pengolahan selanjutnya kode-kode tersebut dikembalikan lagi pada variabel aslinya.

3. Menyusun data (tabulating)/data entry.

Penyusunan data merupakan pengorganisasian data sedemikian rupa agar dengan mudah dapat dijumlah, disusun, dan ditata untuk disajikan dan dianalisis.

Proses tabulasi dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain dengan :

a. Metode Tally

Cara ini dilakukan dengan menghitung variabel kemudian membuat coretan garis tegak sebanyak 4 buah dan diikuti dengan garis melintang yang memotong keempat garis tegak. Cara ini sering disebut Cross five.

Metode Tally hanya digunakan pada jumlah observasi yang tidak banyak dengan variabel yang tidak banyak pula karena cara ini sering terjadi kesalahan dlam mencoret sesuai dengan variabelnya.

Pelaksanaan

Untuk melakukan tabulasi dengan metode Tally diperlukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Buatlah daftar semacam tabel yang memuat variabel dan ruang untuk membuat coretan dan jumlah.

2. Tuliskan variabel yang diinginkan

3. Buat coretan sesuai dengan variabel tersebut.

4. Jumlahkan semua coretan sesuai dengan variabelnya.

Contoh :

Penelitian untuk mengetahui pola penyakit dalam satu bulan disebuah rumah sakit.

Jenis Penyakit

Garis Tally

Jumlah

ISPA

Kulit

Saluran Pencernaan

Anemia

Kurang Gizi

Lain-lain

IIII IIII IIII IIII

IIII IIII IIII

IIII IIII III

IIII IIII

IIII III

IIII IIII IIII

20

15

13

10

8

15

Jumlah

81

b. Kartu

Tabulasi menggunakan kartu dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :

1. Kartu tanpa lubang

Pada kartu tanpa lubang, semua variabel yang diperoleh dari daftar pertanyaan ditulis dalam kartu dan diberi kodeyang sesuai. Kode yang sama disatukan kemudian dijumlah.

2. Kartu dengan lubang

Pada kartu dengan lubang, setiap tepinya dibuat lubang dan diberi kode. Kode yang sesuai dengan daftar pertanyaan, tepinya digunting kemudian ditumpuk dan lubang ditusuk dengan kawat sehingga lubang yang telah digunting akan jatuh lalu dihitung dan dibuat tabel.

Tabulasi menggunakan kartu mempunyai beberapa keuntungan, yaitu :

· Tabulasi lebih cepat daripada metode Tally,

· Dapat digunakan pada jumlah responden yang banyak dengan variabel yang banyak,

· Kartu dapat disimpan hingga dapat digunakan lagi bila dibutuhkan.

Disamping keuntungan tersebut terdapat pula beberapa kerugian atau kelemahan, yaitu :

· Dibutuhkan biaya yang lebih besar daripada metode Tally

· Sering terjadi kesalahan pada waktu memeindahkan data dari daftar pertanyaan ke dalam kartu.

Tabulasi menggunakan kartu saat ini sudah jarang digunakan.

c. Komputer

Komputer sebagai alat bantu dalam melakukan tabulasi mulai populer digunakan sejak Personal Computer (PC) terjangkau dimasyarakat. Diindonesia, PC mulai memasyarakat sekitar awal 80-an.

Beberapa perangkat lunak yang umum digunakan antara lain dari jenis program pengolahan basis data seperti dBase, Clipper hingga yang populer saat ini seperti MS. Access dan Visual Foxpro atau program spreadsheet seperti Lotus dan MS. Excel. Perangkat lunak lain yang juga sering digunakan adalah dari jenis pengolahan data statistik seperti SPSS.

Perangkat lunak tersebut sangat membantu dalam penyimpanan data, mengolahnya menjadi suatu informasi yang berarti dan menyajikan informasi tersebut dalam bentuk Soft copy (disimpan dalam disket) maupun hard copy (cetakan). Ketiga kegiatan tersebut diatas disebut proses edisi.

5. Analisis dengan uji statistik dan pengambilan kesimpulan

Analisis data merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam penelitian. Interprestasinya berupa deskriptif dan analitik.

Tujuan Analisis Data :

a. Memperoleh gambaran / deskripsi masing – masing variable

b. Membandingkan dan menguji teori atau konsep dengan informasi yang ditemukan

c. Menemukan adanya konsep baru dari data yang dikumpulkan

d. Mencari penjelasan apakah konsep baru yang diuji berlaku umum atau hanya berlaku pada kondisi tertentu

Analisis suatu data tergantung pada :

- Jenis Penelitian

- Jenis Sampel

- Jenis Data / Variabel

- Asumsi kenormalan distribusi data

PEMBAGIAN ANALISIS DATA MENURUT :

a. MENURUT JENIS PENELITIAN

- PENELITIAN KUANTITATIF : ingin mengetahui secara angka suatu variable yang ada

- PENELITIAN KUALITATIF : ingin mendapatkan gambaran yang mendalam tentang suatu fenomena

b. MENURUT JENIS SAMPEL

Jika ingin diketahui beda rata – rata 2 buah sampel, apakah sampel tersebut dependent atau independent

c. MENURUT JENIS DATA/VARIABEL

Nilai proporsi untuk menjelaskan data kategori, nilai rata – rata untuk menjelaskan data kontinu atau numeric

Jenis Analisis Data :

- Analisis Univariat

Mendeskripsikan karakteristik masing masing variable yang diteliti

- Analisis Bivariat

Ingin diketahui hubungan antara dua variable

- Analisis Multivariat

Ingin diketahui hubungan beberapa variabel

d. MENURUT ASUMSI KENORMALAN

- Jenis analisa sangat tergantung dari bentuk distribusi datanya, bila distribusi datanya tidak normal digunakan uji non parametric, bila normal uji parametric.

- Biasanya bila data berupa data kategorik maka distribusinya tidak normal (digunakan uji non parametrik), bila datanya berupa data kontinu maka distribusinya di asumsikan normal (dilakukan uji parametrik)

PEMILIHAN UJI STATISTIK :

Cara pemilihan uji statistic bergantung pada 3 hal :

a. Apa yang igin diketahui tentang data yang diperoleh

b. Berapa variable pada data

c. Jenis skala apa yang dipakai pada data

Prosedur inferensi statistic memungkinkan kita menetapkan bahwa suatu perbedaan tampak , terjadi secara kebetulan atau memang ditimbulkan akibat asal kedua sampel dari dua populasi yang berbeda. Selain itu dapat ditentukan pula, bahwa sampel tersebut berasal dari populasi tertentu dan akhirnya memungkinkan kita menetapkan bahwa beberapa sampel saling berbeda.

Di dalam perkembangan awal statistic, tekhnik inferensi statistic terutama berdasarkan asumsi cirri – cirri tertentu suatu populasi. Nilai populasi ini dinamakan Parameter dan tekhnik itu disebut parametric. Sedangkan uji statistic yang tidak memerlukan syarat – syarat ketat tentang parameter populasi disebut jenis . Berdasarkan hal ini dan sifat data, maka dapat diberikan pembagian test statistic berdasarkan skala data :

- Nominal : Uji non-Parametrik

- Ordinal : UJi non-Parametrik

- Interval : Uji Parametrik dan non-Parametrik

- Ratio : Uji Parametrik dan non-Parametrik

Contoh Uji non-Parametrik : mode, median, persentil

Contoh Uji Parametrik : nilai rata – rata, deviasi standard, nilai rata – rata geometric, koeisien variasi, anovar ( analisis varians)

I. UJI PARAMETRIK

Untuk uji Parametrik perlu dipenuhi syarat – syarat berikut pada sampel :

- Pengamatan harus independen, tidak ada bias

- Pengamatan berasal dari populasi dengan distribusi “normal”

- Populasi itu mempunyai varians sama atau ratio varians diketahui

o Nilai rata – rata (mean) dan populasi berupa kombinasi linier artinya bias dijumlahkan (analisi varians)

II. UJI NON-PARAMETRIK

Prosedur dalam menguji hipotesis dengan uji statistic non-parametrik ialah sebagai berikut (Siegel):

- Menyatakan hipotesis nol (Ho)

- Memilih uji Statistik

- Menetapkan batas kemaknaan (α)dan besarnya sampel (N)

- Menduga atau asumsi ditribusi sampel pada Ho

- Menetapkan batas penolakan Ho berdasarkan 2,3,4

- Menghitung nilai uji statistic

Tjokronegoro,Arjatmo. METODOLOGI PENELITIAN BIDANG KEDOKTERAN. FKUI : Jakarta.

6. Laporan Penelitian

Pada umumnya sistematika laporan ilmiah sama sistematika usulan penelitian yang telah dibahas dalam hal ini, namun juga terdapat perbedaan yang mendasar, yaitu bila dalam usulan penelitian dituliskan hal yang akan dilakukan, maka dalam laporan hasil penelitian ditulis hal yang telah dilakukan, tentunya dengan diskusi terhadap dengan hal yang sebelumnya direncanakan.

Dalam jurnal ilmiah komponen-komponen laporan mencakup hal-hal berikut:

1) Judul penelitian

Judul merupakan komponen yang pertama dibaca, karenanya harus dapat menarik minat pembaca untuk membaca seluruh karangan. Judul laporan penelitian harus jelas, lugas, dan mewakili isi utama hasil penelitian. Judul hendaknya ringkas, tidak mengandung singkatan, kecuali singkatan yang baku.

2) Nama pngarang serta institusi

Nama pengarang dan institusi tempat pengarang bekerja sering kali dipakai sebaga jaminan mutu isi laporan penelitian, meskipun hal tersebut tidak sepenuhnya salah, namun memperkirakan isi karangan semata-mata dari nama pengarang dan institusi bukanlah hal yang bijaksana.

3) Abstrak

Abstrak merupakan bentuk mini karangan ilmiah dan harus mencakup komponen-komponen isi laporan yang tersusun sebagai IMRAT (introduction, methods, results and discussions). Biasanya tidak lebih dari 200-250 kata, dan untuk laporan pendek dapat diperas menjadi 100-150 kata. Komponen dalam abstrak mencakup:

· Introduction : alasan utama mengapa penelitian dilakukan

· Methods : bagaimana bagian utama penelitian dilakukan

· Results : hasil utama yang diperoleh

· Discussion : kesimpulan utama penelitian

4) Pendahuluan

Biasanya terdiri dari dua bagian, yaitu alasan mengapa penelitian dilakukan, dan hipotesis atau pertanyaan penelitian yang akan dijawab beserta desain yang dipakai. Biasanya tidak lebih dari satu halaman.

5) Cara kerja

Maksudnya menjelaskan bagaimana peneliti melaksanakan penelitiannya. Prinsipnya adalah menguraikan dengan rinci apa yang telah dilakukan dalam penelitian sehingga apabila ada orang yang ingin mengulanginya dapat melakukannya dengan tepat. Pada umumnya cara kerja mencakup uraian sbb:

· Desain penelitian

· Tempat dan waktu penelitian

· Sumber data

· Populasi terjangkau, sampel, cara pemilihan sampel

· Kriteria pemilihan

· Keterangan khusus sesuai denga desain yang dipakai

· Teknik pengukuran

· Rencana analisis

6) Hasil

Merupakan bagian yang sentral dalam laporan penelitian namun tidak jarang bagian ini merupakan bagian yang paling pendek. Biasanya disajikan dalam bentuk narasi yang dapat diperjelas dengan tabel atau gambar. Hal-hal berikut yang perlu diperhatikan:

· Dalam mengemukakan hasil tidak perlu diberikan ulasan, komentar, dll kecuali pada karangan pendek

· Tidak perlu mengulang dalam hal yang telah disajikan dalam tabel atau gambar kecuali menyebut sebagian diantaranya untuk memperjelas.

7) Diskusi

Diskusi biasanya mencakup kesimpulan dan saran yang mengemukakan atau dengan menganalisis penelitian yang telah dinyatakan dalam hasil dan menghubungkannya dengan quisioner peneltian.

8) Ucapan terima kasih

Biasanya diberikan kepada orang yang telah memberi bantuan.

9) Daftar pustaka

10) lampiran

Jarang diperlukan dalam jurnal.

7.Penyajian Data

Jenis penyajian data:

  • Narasi
    • Menggunakan bahasa yang benar
    • Ringkas tapi efektif
    • Menghindari bahasa berbunga
    • Paragraf mengandung
      • Tema
      • Data/fakta
      • Pendapat/Opini
    • Ditulis dengan warna hitam
    • Kertas 70 atau 80 gram, ukuran quarto
    • Margin: kiri 4 cm, atas/bawah 3 cm
    • Nomor halaman
      • di tengah, 2 cm dari pinggir bawah
      • bagian awal menggunakan angka Romawi kecil
      • bagian utama menggunakan angka Arab
      • awal bab tidak pakai nomor

o Jarak antara baris

§ 1,5 atau 2 spasi

§ judul tabel, judul grafik dan daftar pustaka jaraknya 1 spasi

§ judul sub bab 3 spasi dari baris sebelumnya dan 2 spasi dari baris berikut

o Ukuran huruf 10 - 12 cpi, jenis Roman, Arial, San Sherif atau Gothic

o Judul bab, sub bab dst. Tidak menggunakan titik atau garis bawah

o Alinea terakhir tidak boleh satu baris dan awal halaman berikut tidak boleh satu baris dari alinea terakhir

o Alinea terakhir tidak boleh satu baris dan awal halaman berikut tidak boleh satu baris dari alinea terakhir

o Penomoran

  • Jenis tabel

o Tabel frekuensi

o absolut

o relatif

o Tabel silang

o Tabel induk

· Grafikal

TIPE JENIS DATA FUNGSI

BAR diskrit Membandingkan

PIE diskrit Distribusi keseluruhan

Component Bar diskrit s d a

Histogram kontinu Distribusi frek. data

kontinu

Polygon kontinu s.d.a

Line time series trend

scatter plot numerik korelasi


STEP VII. KESIMPULAN

Ilmu pengetahuan akan selalu berkembang, manusia selalu berpikir dan selalu mencoba

mengaitkan antara fakta atau fenomena dengan teori yang diketahui. Secara umum, penelitian

bertujuan untuk mengembangkan khazanah ilmu dengan memperoleh pengetahuan serta fakta

baru, sehingga dapat disusun teori, konsep, hukum, kaidah, atau metodologi yang baru, dan dapat diperoleh masalah baru yang kelak harus dipecahkan dengan penelitian pula. Begitu pun hal nya pada kasus DBD dalam trigger. Dengan penelitian, dapat terpecahkan fakta, teori dan konsep bahwa tingkat pengetahuan masyarakat tentang cara pemberantasan DBD berhubungan dengan kejadian DBD. Akan tetapi tingkat pendidikan masyarakat tidak ada kaitannya dengan kejadian DBD.

DAFTAR PUSTAKA

  • Kuliah pakar
  • Tjokronegoro,Arjatmo. METODOLOGI PENELITIAN BIDANG KEDOKTERAN. FKUI : Jakarta.
  • Sudigdo sastroasmoro-Sofyan ismael, Dasar-dasar Metodologi Pnelitian Klinis. FKUI. Jakarta. 1995
  • Sudigdo sastroasmoro-Sofyan ismael, Dasar-dasar Metodologi Pnelitian Klinis. CV SAGUNG SETO. Jakarta. 2002
  • Budiarto, Eko. BIOSTATISTIKA UNTUK KEDOKTERAN DAN KESEHATAN MASYARAKAT. FKUI: Jakarta.
  • Bakhtiar, Adang, dkk. METODOLOGI PENELITIAN KESEHATAN. Universitas Indonesia.